Patah pergelangan tangan adalah cedera umum yang bisa terjadi pada siapa saja, namun beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami cedera ini. Berikut adalah berbagai faktor risiko yang dapat berkontribusi pada patah pergelangan tangan:
1. Usia
Lansia: Seiring bertambahnya usia, kepadatan tulang cenderung menurun, membuat tulang menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap patah. Lansia juga lebih mungkin mengalami jatuh karena masalah keseimbangan atau gangguan mobilitas, yang meningkatkan risiko patah pergelangan tangan.
2. Jenis Kelamin
Wanita: Wanita, terutama setelah menopause, memiliki risiko lebih tinggi mengalami osteoporosis, suatu kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penurunan hormon estrogen setelah menopause berperan dalam menurunkan kepadatan tulang, sehingga meningkatkan risiko patah tulang, termasuk pergelangan tangan.
3. Riwayat Cedera Sebelumnya
Patah Tulang Sebelumnya: Seseorang yang memiliki riwayat patah tulang sebelumnya, terutama jika disebabkan oleh kondisi seperti osteoporosis, lebih rentan mengalami patah tulang di masa depan. Riwayat cedera sebelumnya juga bisa menunjukkan adanya kelemahan atau masalah struktural pada tulang.
4. Kondisi Medis yang Mendasari
Osteoporosis: Kondisi ini menyebabkan tulang menjadi rapuh dan lebih mudah patah bahkan dengan trauma ringan. Osteoporosis adalah faktor risiko utama untuk patah tulang, terutama di pergelangan tangan, pinggul, dan tulang belakang.
Artritis Rheumatoid: Penyakit ini menyebabkan peradangan kronis pada sendi, termasuk pergelangan tangan, yang dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah.
Gangguan Metabolik: Kondisi seperti defisiensi kalsium dan vitamin D, hiperparatiroidisme, atau gangguan metabolisme tulang lainnya dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang.
5. Gaya Hidup dan Kebiasaan
Aktivitas Fisik Intens: Orang yang terlibat dalam olahraga atau aktivitas fisik yang intens, terutama yang melibatkan risiko jatuh atau benturan, memiliki risiko lebih tinggi mengalami patah pergelangan tangan. Misalnya, pemain sepak bola, peselancar, dan skateboarder sering menghadapi risiko jatuh yang bisa menyebabkan patah tulang.
Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan: Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan tulang, mengurangi kepadatan tulang, dan meningkatkan risiko patah tulang.
6. Penggunaan Obat-obatan
Kortikosteroid: Penggunaan jangka panjang obat kortikosteroid dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang. Kortikosteroid sering digunakan untuk mengobati kondisi seperti artritis, asma, dan penyakit autoimun.