Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin) adalah vaksin yang digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap tuberkulosis (TB), penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Vaksin BCG pertama kali dikembangkan oleh dua ilmuwan Prancis, Albert Calmette dan Camille Guérin, pada awal abad ke-20. Nama vaksin ini diambil dari inisial kedua ilmuwan tersebut.
Vaksin BCG diproduksi dari strain bakteri Mycobacterium bovis yang dilemahkan, yang tidak menghasilkan penyakit pada manusia tetapi masih memicu respons imun. Proses pembuatan vaksin BCG melibatkan kultur bakteri BCG di laboratorium dan penghilangan sifat virulennya, sehingga menghasilkan vaksin yang aman untuk digunakan pada manusia.
Imunisasi BCG biasanya diberikan kepada bayi pada beberapa hari setelah kelahiran. Namun, ada variasi dalam jadwal pemberian vaksin ini antara berbagai negara. Beberapa negara memberikan vaksin BCG pada bayi baru lahir, sementara negara lain mungkin menunda pemberiannya hingga beberapa minggu setelah kelahiran. Setelah dosis pertama, tidak ada dosis ulang yang diperlukan, dan kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin BCG dianggap seumur hidup.
Manfaat utama dari imunisasi BCG adalah pencegahan terhadap tuberkulosis, terutama bentuk tuberkulosis ekstra paru seperti tuberkulosis milier dan meningitis tuberkulosis pada bayi dan anak-anak. Meskipun vaksin ini tidak memberikan perlindungan penuh terhadap tuberkulosis paru, vaksinasi BCG dapat mengurangi risiko infeksi dan mencegah penyakit yang lebih serius yang disebabkan oleh tuberkulosis.
Walaupun vaksin BCG dianggap aman, beberapa efek samping ringan dapat terjadi setelah pemberian vaksin, seperti pembengkakan, kemerahan, atau nyeri di tempat suntikan. Reaksi lokal ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu dan jarang menyebabkan masalah yang serius. Beberapa bayi juga mungkin mengalami demam ringan atau kelelahan setelah menerima vaksin BCG, tetapi efek samping ini bersifat sementara.
Imunisasi BCG memiliki peran penting dalam program imunisasi nasional di banyak negara, terutama di wilayah dengan tingkat kejadian tuberkulosis yang tinggi. Meskipun begitu, vaksinasi BCG hanya merupakan satu aspek dari strategi yang komprehensif dalam mengendalikan penyebaran tuberkulosis. Upaya pencegahan tambahan, seperti identifikasi dan pengobatan individu yang terinfeksi tuberkulosis, serta promosi sanitasi dan kebersihan yang baik, juga sangat penting dalam upaya global untuk mengurangi beban penyakit tuberkulosis.