Gejala ringworm kucing wajib anda tahu

Ringworm adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur dermatofita dan dapat mempengaruhi kucing. Meskipun disebut “ringworm,” infeksi ini tidak disebabkan oleh cacing, tetapi oleh jamur yang menyerang lapisan luar kulit, rambut, dan kuku. Mengetahui gejala ringworm pada kucing sangat penting untuk diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, karena infeksi ini dapat menular ke hewan lain dan manusia. Berikut adalah gejala-gejala ringworm pada kucing yang perlu Anda ketahui:

1. Lesi Kulit Bulat dan Berbentuk Lingkaran

Salah satu tanda paling umum dari ringworm adalah munculnya lesi kulit berbentuk lingkaran atau oval. Lesi ini biasanya tampak sebagai area merah, bersisik, dan terangkat dengan pusat yang lebih ringan atau bersisik. Pada beberapa kasus, area ini mungkin terlihat seperti bercak botak karena rambut di sekitarnya rontok.

2. Kerontokan Rambut

Kucing dengan ringworm sering mengalami kerontokan rambut di sekitar lesi yang terinfeksi. Kerontokan ini bisa berbentuk lingkaran atau tidak beraturan, dan biasanya terjadi di kepala, telinga, atau kaki. Kerontokan rambut dapat menjadi lebih parah jika kucing terus-menerus menjilat atau menggaruk area yang terinfeksi.

3. Kulit yang Merah dan Iritasi

Kulit yang terinfeksi ringworm sering kali tampak merah, meradang, dan iritasi. Kucing mungkin merasa gatal dan cenderung menggaruk atau menggigit area yang terinfeksi, yang dapat memperburuk iritasi dan menyebabkan infeksi sekunder.

4. Kerak atau Kutil pada Kulit

Selain lesi yang bersisik, beberapa kucing mungkin mengembangkan kerak atau kutil kecil di sekitar area yang terinfeksi. Kerak ini dapat mengelupas dan menyebabkan kulit di bawahnya tampak merah dan meradang.

5. Perubahan pada Kuku

Meskipun jarang, ringworm juga dapat mempengaruhi kuku kucing. Gejalanya termasuk kuku yang rapuh, berubah warna, atau mudah patah. Area di sekitar kuku mungkin tampak meradang atau infeksi sekunder.

6. Gatal dan Ketidaknyamanan

Kucing dengan ringworm sering mengalami gatal yang signifikan, yang membuat mereka terus-menerus menggaruk, menjilat, atau menggigit area yang terkena. Gatal yang berlebihan dapat menyebabkan luka atau ulserasi, meningkatkan risiko infeksi sekunder oleh bakteri.

7. Penyebaran Lesi

Tanpa pengobatan yang tepat, lesi ringworm dapat menyebar ke area lain di tubuh kucing. Penyebaran ini bisa terjadi melalui kontak langsung dengan area yang terinfeksi atau dengan menggunakan benda yang terkontaminasi, seperti sikat, tempat tidur, atau mainan.