Olahraga Kardio vs Angkat Beban, Mana yang Lebih Cepat Turunkan Berat Badan?
Dalam upaya menurunkan berat badan, banyak orang bertanya-tanya, manakah yang lebih efektif: olahraga kardio atau angkat beban? Keduanya memiliki manfaat yang signifikan untuk kebugaran tubuh, tetapi efeknya terhadap penurunan berat badan berbeda. Memahami perbedaan ini dapat membantu Anda memilih jenis olahraga yang paling sesuai dengan tujuan Anda.
1. Olahraga Kardio: Membakar Kalori dengan Cepat
Olahraga kardio, atau kardiovaskular, mencakup aktivitas yang meningkatkan denyut jantung dan pernapasan, seperti lari, bersepeda, berenang, dan aerobik. Salah satu keunggulan utama dari kardio adalah kemampuannya untuk membakar kalori dengan cepat selama sesi latihan. Semakin intens aktivitasnya, semakin banyak kalori yang terbakar.
Misalnya, berlari selama 30 menit dengan kecepatan sedang dapat membakar sekitar 300-400 kalori tergantung pada berat badan dan intensitas lari. Aktivitas ini memberikan efek langsung pada defisit kalori, yang sangat penting dalam proses penurunan berat badan. Jika tujuan utama Anda adalah membakar kalori secara cepat, kardio adalah pilihan yang tepat.
Namun, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa efek pembakaran kalori dari olahraga kardio biasanya berhenti setelah aktivitas selesai. Artinya, setelah sesi latihan berakhir, tubuh tidak lagi membakar kalori pada tingkat yang lebih tinggi.
2. Angkat Beban: Membangun Otot dan Meningkatkan Metabolisme
Angkat beban atau latihan kekuatan berfokus pada penguatan otot dengan menggunakan beban eksternal, seperti dumbbell, barbel, atau mesin beban. Meskipun angkat beban tidak membakar kalori sebanyak kardio dalam satu sesi latihan, manfaat utamanya terletak pada peningkatan metabolisme jangka panjang.
Latihan kekuatan membantu membangun massa otot, dan semakin banyak otot yang Anda miliki, semakin tinggi tingkat metabolisme basal (BMR) Anda. BMR adalah jumlah kalori yang dibakar tubuh Anda saat beristirahat. Dengan kata lain, angkat beban membantu tubuh Anda membakar lebih banyak kalori bahkan saat tidak berolahraga.
Selain itu, setelah sesi angkat beban, tubuh terus membakar kalori dalam proses yang dikenal sebagai excess post-exercise oxygen consumption (EPOC), atau efek afterburn. Ini berarti bahwa meskipun pembakaran kalori selama latihan angkat beban tidak sebanyak kardio, tubuh tetap dalam mode pembakaran kalori untuk beberapa jam setelah latihan selesai.