Batu amandel, juga dikenal sebagai tonsilloliths atau tonsil stones, terbentuk ketika partikel makanan, sel-sel kulit mati, lendir, dan bakteri terperangkap di dalam celah-celah kecil yang ada di permukaan amandel. Meskipun amandel berfungsi sebagai pertahanan untuk melawan infeksi dengan menangkap bakteri dan partikel asing, celah-celah ini, yang disebut kriptik, dapat menjadi tempat terperangkapnya bahan-bahan tersebut dan akhirnya membentuk batu amandel. Berikut adalah beberapa penyebab terbentuknya batu amandel:
1. Struktur Amandel yang Berbeda-beda:
Setiap orang memiliki struktur amandel yang berbeda-beda. Beberapa orang memiliki amandel yang lebih besar dengan kriptik yang lebih dalam, yang memungkinkan lebih banyak sisa makanan dan bakteri terperangkap di dalamnya.
2. Akumulasi Sisa Makanan:
Sisa makanan yang tertinggal di mulut setelah makan, terutama makanan yang berukuran kecil seperti biji-bijian atau serpihan makanan, bisa terjebak di dalam kriptik amandel.
3. Bakteri dan Infeksi:
Bakteri yang hidup di mulut juga dapat berkontribusi pada pembentukan batu amandel. Bakteri ini memakan sisa makanan yang terperangkap di dalam amandel dan menghasilkan zat-zat yang menyebabkan bau tidak sedap.
4. Radang Kronis Amandel (Tonsilitis Kronis):
Orang yang mengalami radang kronis amandel atau tonsilitis kronis lebih rentan terhadap pembentukan batu amandel. Radang kronis amandel dapat menyebabkan peradangan dan pembesaran amandel, yang memperdalam celah-celah di dalamnya dan membuatnya lebih mudah bagi sisa makanan dan bakteri untuk terjebak di dalamnya.
5. Ketidakseimbangan Kalsium-fosfor:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kalsium-fosfor dalam tubuh dapat berkontribusi pada pembentukan batu amandel. Kalsium-fosfor yang tidak seimbang dapat menyebabkan endapan mineral di dalam amandel, yang kemudian dapat menjadi batu.
6. Dehidrasi:
Kurangnya asupan cairan atau dehidrasi dapat menyebabkan mulut menjadi kering. Mulut yang kering cenderung memperlambat produksi air liur, yang bertindak sebagai alami untuk membersihkan sisa makanan dan bakteri dari mulut. Hal ini dapat meningkatkan risiko pembentukan batu amandel.
7. Faktor Genetik:
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam kecenderungan seseorang untuk mengembangkan batu amandel. Orang dengan riwayat keluarga batu amandel cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.
8. Gaya Hidup dan Kebiasaan Makan:
Kebiasaan buruk seperti merokok atau mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan juga dapat meningkatkan risiko pembentukan batu amandel.