Waspadai Gejala Kaki Bengkak karena Penyakit Jantung

Kaki bengkak atau edema pada umumnya bisa menjadi tanda berbagai kondisi kesehatan, termasuk masalah jantung. Edema yang terjadi akibat penyakit jantung sering disebut sebagai edema kardiogenik atau edema jantung. Ini terjadi karena penyakit jantung dapat mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efisien, sehingga menyebabkan penumpukan cairan di dalam jaringan tubuh, termasuk kaki dan pergelangan kaki. Berikut adalah beberapa gejala dan peringatan terkait kaki bengkak sebagai akibat dari masalah jantung:

1. **Kebengkakan Tiba-tiba:** Kaki bengkak akibat masalah jantung dapat muncul secara tiba-tiba dan cenderung lebih parah pada akhir hari atau setelah periode aktivitas fisik yang berat.

2. **Kaki Bengkak yang Persisten:** Edema yang disebabkan oleh masalah jantung umumnya bersifat persisten dan sulit hilang meskipun istirahat atau elevasi kaki.

3. **Pembengkakan pada Lutut hingga Pergelangan Kaki:** Edema kardiogenik biasanya melibatkan pembengkakan yang meluas dari lutut ke bawah, termasuk pergelangan kaki.

4. **Perasaan Berat atau Tidak Nyaman pada Kaki:** Kaki yang bengkak akibat masalah jantung sering disertai dengan perasaan berat atau tidak nyaman pada kaki.

5. **Nafas Sesak:** Edema kardiogenik yang parah dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, menyebabkan gejala sesak napas atau napas pendek.

6. **Kelelahan yang Tidak Biasa:** Penumpukan cairan akibat masalah jantung dapat mengurangi pasokan darah dan oksigen ke jaringan tubuh, yang bisa menyebabkan kelelahan yang tidak biasa.

Jika Anda mengalami gejala kaki bengkak yang terus-menerus atau semakin parah, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti sesak napas, nyeri dada, atau pusing, segera konsultasikan dengan dokter. Pengobatan masalah jantung yang mendasari sangat penting untuk mencegah komplikasi serius, seperti gagal jantung atau kerusakan organ.

Penting untuk diingat bahwa edema juga bisa menjadi tanda berbagai kondisi lainnya, termasuk masalah ginjal, hati, atau sistem vena. Oleh karena itu, diagnosis dan penanganan yang tepat sangat diperlukan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, riwayat medis, serta tes tambahan seperti pemeriksaan darah dan pencitraan jika diperlukan, untuk mengidentifikasi penyebab edema dan menentukan perawatan yang tepat.